Catatan Kecil Putri

Tik Tik Tik Tik Karena malam ini terlalu dingin

Ketika kemarin telah tiba beberapa menit yang lalu Mungkin aku tidak menyadarinya Jikalau obrolan itu tidak menampilkan kata 'kemarin' Lalu aku tengok empat digit angka di pojok kanan 00.00 Sehari telah berlalu Apa yang telah aku lakukan hari ini? Dan nanti telah menungguku Untuk memulai dengan lebih baik Percakapan kemarin seolah telah menjadi arsip Berlanjut hingga beberapa menit kemudian Atau terhenti dan menanti fajar untuk melanjutkan

"Makan yuk!" "Dimana?" "Terserah mana saja," "Yang deket-deket sini aja lah" -- Itulah sepenggal percakapan antara beberapa orang yang baru saja keluar dari lift dari lantai tiga gedung perkuliahan. Percakapan mereka untuk mencari tempat makan tidak jarang berujung kegagalan untuk makan bersama. Hal itu sering kali terjadi karena tidak ditemukannya kesepakatan tempat makan yang mereka ajukan. Mungkin itu hanya sebuah percakapan sederhana, tapi butuh sepuluh mungkin lebih dari lima belas menit hingga tercapailah kesepakatan tempat tujuan. Bila lebih dari waktu itu maka tidak jarang mereka akan pergi satu persatu untuk mencari menu makanan yang sesuai dengan keinginan mereka. Dan acara makan bersama pun akan terlaksana di lain waktu. Semakin banyak orang yang ikut dalam percakapan singkat tersebut maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk dapat mencapai kata sepakat hahaha. Seperti percakapan sore ini tentang ajakan makan yang be

Buat yang jarang banget dengerin lagu-lagu folk mungkin bakal tanya ini musik apaan sih? Awalnya aku kenal sama musik folk [kalau aku gak salah sebut ya...] sendiri itu beberapa bulan yang lalu, sebelum tahun baru lah. Iseng-iseng nyari di Youtube tentang band-band indie yang ada di Indonesia. Ya, kurang lebih yang sejenis Payung Teduh atau Banda Neira kalau kalian tahu. Tapi sayang, akhir tahun kemarin Banda Neira secara resmi membubarkan diri.   Nah dari situ aku nemu channel Indielokal, Folkslokal, dan Musik Indie Lokal. Itu baru beberapa channel yang biasa mengupload lagu-lagu indie, kalau kalian mau nyari di Youtube itu banyak banget dan kualitasnya juga lumayan. Dari semua channel itu aku paling suka sama Indielokal , soalnya dia cuma ngegabungin audio dan foto. So simple...   Pertama kali dengerin lagu Ku Kira Kau Rumah itu bulan kemarin. Dan aku langsung jatuh hati, sampe aku nyari video-video yang lain. Terus aku nemu sebuah video lirik Ku Kira Kau Rumah, konsepny

Aku ingin memulai, tapi aku tak tahu apa yang akan aku mulai Aku ingin bercerita, tapi apa yang akan aku ceritakan Aku ingin menulis, tapi apa yang akan aku tuliskan Aku ingin bercakap denganmu, tapi aku takut kau bosan Aku ingin berkeluh padamu, tapi maukah engkau mendengarnya? Aku ingin berjalan bersama, tapi maukah engkau menemani? Aku ingin beristirahat, tapi maukah engkau menjadi sandaranku? Terlalu banyak 'tapi' dalam perjalanan ini 'tapi' yang harus kita pilih untuk dapat melanjutkan langkah ke depan 'tapi' yang membawa kita pada segala hal baru Seperti itulah perjalanan

Tiba-tiba hatiku menjadi hampa dan kosong, untuk sekian detik. Seolah ada satu hal yang aku te rasa kurang. Rasa apakah itu ? Rindukah aku? Rindu dengan apa? Siapa? atau aku rindu dengan tempat? Ah entalah, aku sendiri juga tak tahu harus kemana rindu ini berlabuh. Kepada sore dalam sebuah perjalanan yang pernah dilewati bersama? Kepada dia yang telah menyayangiku? Atau kepada dia yang telah menemukan penyembuh lara hati nya?    Kepada siapapun rindu ini akan sampai, semoga dia berlabuh pada tempat yang tepat.   Ya, dia sang lara hati telah tersenyum kembali. Dia telah menemukan senyum itu setelah sempat hilang terambil orang. Lara menemukan seyuman itu dengan penuh perjuangan. Satu tahun dia mencoba mengasingkan diri dari lingkungannya. Mencari dan menyembuhkan lara tersebut pada sebuah tempat yang baru. Bersama orang-orang yang baru pula.   Dan lara akhirnya tersenyum kembali. Lara selalu tersenyum dan menularkan kebahagian kepada orang-orang sekitarnya. Lara

Hari ini Maret telah berusia tujuh hari. Masih muda juga umurnya, tapi bulan ketiga telah datang. Dan apa kabar dengan dua ribu tujuh belas? Dua bulan telah terlewatkan. Menutup bulan pertama dengan beristirahat di rumah sakit cukup mengingatkan aku untuk semakin teratur menjaga pola makan dan jam istirahat. Bulan kedua yang penuh dengan perjuangan untuk beradaptasi dengan jadwal kegiatan perkuliahan serta berbagai tugas yang silih berganti datang.   Dan hari ini, di salah satu hari pada awal bulan Maret bisa dibilang aku cukup banyak mendapat kabar baik. Kabar tersebut sudah datang sejak pagi saat aku membuka mata. Sebuah pesan pendek dari seorang teman cukup membuatku tersenyum dan kegelisahanku selama bulan Februari kemarin. Memang kabar ini masih harus benar-benar mendapat kepastian di bulan April nanti, tapi ini sudah dapat membuatku bahagia.   Dan sorenya aku mengkonfirmasi sebuah acara untuk bulan depan. Sebuah rencana perjalanan untuk pulang dan berkumpul bersama kelua

Rencana tidur malamku sedikit terusik malam ini setelah melihat postingan seorang teman di Facebook. Postingan tersebut kurang lebih berisi mengenai kekesalan dia karena ada seseorang yang meminta dia untuk membuatkan desain tapi si peminta itu berharap gratis. Sedangkan teman saya mematok sebuah harga tertentu. Ini bukanlah mengenai harga yang dipatok oleh kawan saya itu. Akan tetapi ini lebih kepada apresiasi seseorang atas usaha yang tekah dia lakukan.   Waktu, tenaga dan keahlian yang dia miliki sehingga menghasilkan sebuah desain tentu bukanlah sesuatu yang percuma. Dia melakukan pengorbanan atas sesuatu yang lain yang mana seharusnya dapat dia lakukan pada saat itu. Menjadi sangat wajar ketika kita meminta tolong pada seorang kenalan atau sahabat untuk dapat membuatkan sesuatu yang sangat kita inginkan namun kita tidak memiliki kemampuan untuk dapat melakukannya. Sebuah ucapan terima kasih menjadi sebuah tanda apresiasi yang sangat wajib dan mendasar untuk kita berikan kepad