Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Review Film Ode To My Father

Gambar
Sebuah film Korea yang entah udah sejak kapan ada di leptopku. Akhirnya hari ini film tersebut berhasil aku nikmati. Boleh dibilang film yang cukup berat, cause film ini menceritakan kehidupan salah satu keluarga Korea saat perang (sekitar tahun 1950). Dimana mereka yang berasal dari Hungnam (salah satu kota di Korea Utara saat ini) harus mengungsi karena perang. Judul asli film ini adalah Gukjesijang (Gukje Market ) sedangkan judul internasionalnya Ode To My Father. Beberapa penghargaan berhasil diraih oleh film ini salah satunya dari Festival Film Italia, di negaranya sendiri film ini menjadi film terbaik dalam penghargaan 52nd Grand Ball Awards. Film ini dibuka dengan kemunculan pria dan perempuan tua yang sedang duduk di depan rumah (semacam atap bangunan tinggi pada kebanyakan film/drama Korea). Sang pria yang alah Deok-soo menceritakan tentang mimpi masa kecilnya kepada istrinya Young-ja. Dari situlah kisah film ini dimulai, bagaimana Deok-soo bisa tinggal Busan hingga

Sebuah Janji Hadiah Ulang Tahun

Gambar
S udah beberapa pekan berlalu sejak peringatan hari lahirmu yang ke 2(0)+1. Maaafkan aku yang tak kunjung memberimu hadiah. Sebenarnya ini janji untuk diriku sendiri, membuatkanmu sebuah tulisan singkat. Tulisan tentang apa? Tulisan tentang kau dan aku tercipta oleh waktu hanya untuk saling mencintai m ungkin kita ditakdirkan bersama ♫♫♫ (malah nyanyi). Maafkan... maafkan... hehehe. Sekali lagi maafkan aku karena tulisan ini tidak gak bisa aku berikan tepat tanggal 14 Oktober kemarin (wih ketahuan ludah lama banget ini hihi). Kamu tahu jika hari itu pagi-pagi sekali aku harus berangkat ke lokasi acara jurusanku. Tapi, aku pikir kamu juga udah beruntung hari itu pagi-pagi udah nodong aku buat nyanyiin lagu ulang tahun hmmm.... padahal seumur-umur kayaknya aku jarang banget nyanyi, oke antar bakal aku kasih full video lagu yang kemarin aku nyanyiin itu. Lagi di MOG Sebenernya siapa sih yang ulang tahun itu? Udah satu paragraf pembuka tapi nama yang ulang Hun tetep belum mu

Dunia kita masing-masing

Gambar
Duduk berdua tapi tak saling bicara Saling asyik dengan dunia masing-masing Dunia yang terbentuk dari sebuah layar berukuran 3-4 inchi Sebuah layar yang mampu menghasilkan berjuta elemen warna Membentuk simbol-simbol yang mampu dipahami oleh penggunanya Rintik hujan dan kopi panas menjadi saksinya Gerbang di seberang jalan itu mengingatkanku akan enam tahun lalu Masa terakhir memakai putih biru Gerombolan anak yang berebut untuk mengejar angkot di pertigaan utara sana Hujan mengingatkan aku saat siang itu air turun Mencari tas plastik untuk melindungi ransel dan sepatu Menerobos derai air karena waktu terus bejalan dan memaksaku pulang Bangunan seberang jalan yang kini sudah berganti warna Tak ku sadari berapa kali dia telah berubah Menjadi saksi tingkat tigaku di putih biru Hanya beberapa bulan, tidak genap dua belas Kapan aku berkunjung ke situ terakhir kali? Ah, aku juga tak ingat Hujan masih belum beranjak Dan aku masih tetap membisu tanpa memulai pemb

Hujan

Malam kali ini sedikit berbeda, jika biasanya keberangkatanku ditemani rintik hujan maka malam ini tidak. Sejak kemarin malam galau sudah menyapaku. Hujan (deras) yang turun sejak jam sebelas malam tak kunjung reda hingga menahan Surya muncul di pagi tadi. Aku menjadi tak suka hujan jika seperti itu. Berita dari dinas terkait yang tersebar melalui sosial media mengatakan jika musim hujan datang lebih cepat kali ini. Sejak akhir pekan kemarin hujan dengan bangganya mengguyur kota ini. Biasanya dia baru jatuh ke tanah saat sore hari hingga malam, kali ini dia jauh lebih cepat. Panas yang terik saat siang telah tergantikan dengan air yang jatuh. Awan gelap dengan kuasanya menutupi sebagian besar langit beberapa hari belakangan. Apakah aku harus menyukainya saat datang lebih awal? Tak apa jika kamu memang ingin menyapa lebih awal, tapi janganlah setiap hari kamu menyapa tanah. Dingin yang kau bawa bisa membuat kami (sedikit) lebih nyaman untuk menikmati kota ini. -Stasiun Tugu-

Sosokmu

Untukmu yang beberapa hari ini tidak hadir di tengah-tengah kita Kamu yang (seringkali) hadir lebih awal di antara yang lain Orang pertama yang aku jumpai di kelas pagi Ataupun kelas siang yang menjadi kelas pertama kita pada hari itu Lalu ku bertanya 'duduk dimana kamu?' 'Sini' sambel menunjuk sebuah bangku, dan aku akan meletakkan barangku di sebelah bangku yang kamu tunjuk Kamu yang dengan setia mendengarkan rengekan kami seperti anak kecil ini Kamu dengan Setia memberi kami nasihat -aku rasa- Tapi... Dimanakah kamu saat ini? Mungkin dua minggu memang tidak begtu terasa bagi mereka Tapi dua hari tanpa kehadiranmu di kelas sudah membuat kami gelisah Jika itu berat untuk kamu bagi pada kami, maka beritahu kami dimana kamu saat ini? Kami tak tahu harus mencarimu ke mana lagi, jika semua tidak memberi jawaban akan pertanyaan kami. Untukmu yang biasanya ada ditengah-tengah kami

Terjaga

Untuk kesekian kalinya mata ini tidak bisa bekerja. Niat hati ingin segera beristirahat agar ntar siang bisa melanjutkan aktivitas secara optimal. Tapi apa yang terjadi, hingga jam segini mata belum mau berkompromi. Beberapa jam yang lalu lelah dan berat mata sudah menyerang. Namun entah apa yang membuatnya masih terjaga hingga detik ini. Malam ini terasa sedikit sepi. Tidak seperti beberapa malam kemarin yang ku dengar obrolan-obrolan dari celah jendela. Bukan hanya oboran, deru mesin penghalus kayu dulu juga pernah ku dengar hingga malam. Ah, mungkin sebentar lagi suara-suara dari alat berat akan kembali ku dengar. Entah secara jelas atau sayup-sayup. Setidaknya hingga akhir tahun ini aku 'kembali' dekat dengan berbagai pembangun fisik.

Baju Orang

-Janganglah kamu mengukur badanmu dengan baju orang lain- anonymous Salah satu quotes yang mungkin tidak asing lagi. Setiap orang memiliki bentuk tubuh dan ukuran tubuh yang berbeda-beda. Dimana tubuh tersebut memiliki keunikan tersendiri. Baju memiliki fungsi untuk menutup tubuh kita dari berbagai macam keadaan. Jika tubuh setiap orang berbeda-beda maka begitu juga dengan baju yang akan mereka kenakan. Ya, tubuh A mungkin akan cocok dengan baju ukuran ‘s’ sedangkan tubuh B akan cocok dengan baju ukuran ‘m’. Jika si A menggunkan baju ukuran ‘m’ bisa saja ia gunakan, tapi apakah baju tersebut akan sesuai dengan tubuhnya? Begitupun dengan si B yang bisa menggunakan baju ukuran ‘s’, kembali lagi apakah baju tersebut akan sesuai dengan tubuh B? Kurang lebih seperti itulah makna dari quotes di atas. Banyak hal dalam kehidupan kita yang tanpa kita sadari terkadag kita menggunakan ukuran atau patokan pada diri orang lain. Baik atau burukkah hal itu? Semua kembali pada diri kita akan