Timor (2)

Ini adalah cerita keduaku tentang KKN. Kali ini aku akan menceritakan tentang Pulau Timor. Apakah kalian tahu dimana letak pulau ini? Semoga kalian tahu, pulau ini masih dapat kalian temukan di peta kok. Di Pulau Timor ini ada dua negara, yakni Indonesia dan Timor Leste atau Repubrik Demokratik Timor Leste. Pulau Timor yang menjadi bagian Negara Indonesia biasanya disebut dengan Timor Barat, sedangkan yang menjadi bagian Timor Leste adalah Timor Timur dan eksklave Oecusse-Ambeno. Eksklave adalah bagian atau daerah suatu satuan administratif yang biasanya adalah negara yang terpisah dan dikelilingi oelh negara lain. Eksklave Oecusse-Ambeno ini dapat dengan mudah kita kenali sebagai Negara Timor Leste bawah yang berbentuk cekung, letak daerah ini berada di pesisir barat Pulau Timor.

Pulau Timor ini berada di Provinsi Nusa Tenggara Timor (aku kasih tau kalau kalian belum tahu hehe), dengan ibu kota provinsi di Kota Kupang. Kupang menjadi pintu masuk utama untuk ke beberapa pulau lain di NTT ini selain ke Pulau Timor sendiri. Di daratan Pulau Timor ini terdapat Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah selatan (TTS), Timor Tengah Utara, Malaka dan Belu. Daerah Kabupaten TTS merupakan daratan tertinggi yang ada di Pulau Timor. Di kabupaten ini pula terdapat gunung tertinggi di daratan Timor. Jadi kalau ada yang bilang Pulau Timor itu panas sebenarnya salah, karena terdapat satu daerah yang sangat dingin, yaitu di lereng Gunung Mutis, khususnya di Desa Fatumnasi.
--

Jadi hari itu aku berangkat dari Bandara Adi Sumarmo Solo dengan penerbangan pertama Lion Air. Penerbangan pertama kami pilih karena untuk mengejar waktu agar kami sampai tujuan tidak malam. Penerbangan tersebut kurang lebih selama empat jam dengan satu kali transit di Bandara Ngurah Rai, Bali. Setelahnya dilanjutkan menuju Bandara El Tari, Kupang. Yups, inilah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Pulau Timor. Saat keluar dari badan pesawat panas terik telah menyambut. Jika tidak salah waktu itu pukul 10.40 WITA, saat-saat matahari panas terik. Bandara El Tari merupakan bandara internasional, meskipun bangunanya tidak sebesar bandara internasional yang pernah aku singgahi.
 
Seperti inilah Bandara El Tari, kita langsung di sambut dengan Sasando

Setelahnya kami memutuskan makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke TTS. TTS adalah lokasi KKNku, tepatnya berada di Kecamatan Mollo Utara. Perjalanan dari Kota Kupang menuju Mollo Utara kurang lebih menempuh waktu empat jam (untuk ukuran sopir bukan orang asli Timor). Namun, jika kamu menggunakan sopir lokal (warga asli dan telah terbiasa dengan jalan) maka perjalananmu bisa lebih cepat terlebih jika menggunakan motor. Kota Kupang merupakan kota pesisir sehingga tidak mengherankan jika panas dan terik. Jalanan dan insfrastruktur transpotasi di Kota kupang (sejauh yang saya lewati dan tahu) sudah bagus, sudah mencirikan daerah perkotaan.

Entah kota/kabupaten Kupang


























 

Jalanan menuju TTS memang sudah bagus dan lancar, dimana jalan ini adalah jalan nasional yang menghubungkan Indonesia dan Timor Leste. Akan tetapi setelah kita keluar dari Kabupaten Kupang, jalanan akan naik dan berkelok, karena semakin ke utara daerahnya semakin tinggi lalu menuju rendah lagi. Seperti yang saya tuliskan di atas TTS adalah daerah tertinggi di Pulau Timor, kemudian daerah TTU akan rendah lagi. Sehingga jalanan yang ada di TTS dan TTU umumnya menanjak atau turunan yang berkelok-kelok.

Setelah berhenti beberapa kali untuk beristirahat, sampailah kami di daerah yang berkabut. Percayalah di Pulau Timor kami menemukan kabut. Kabut tersebut cukup mengganggu jarak pandang perjalanan. Kendaraan hanya dapat melihat dengan jarak kurang lebih sepuluh meter (entah ada atau tidak), keadaan yang telah sore juga turut memperparah jarak pandang. Batas jalan yang seharusnya dapat terlihat, ini tidak terlihat sama sekali. 
 
Maafkan fotonya blur

Jalan negara yang mulus tadi hanya sampai di kota kabupaten. Sedangkan jalanan kabupaten masih ada yang rusak. Terlebih pada saat aku sampai waktu itu musim hujan masih turun. Hari itu hujan turun mulai dari kota kabupaten hingga desa tujuan. Di salah satu kecamatan di TTS saat itu juga sedang dilakukan perbaikan jalan karena baru longsor. Jadi bertemulah kami dengan jalanan yang berlumpur dan memacu adrenalin hehe

Salah satu jalan yang sedang diperbaiki
 Aku tutup cerita kali ini sampai disini dulu









-Mengingat kembali perjalanan 7 Juni 2017- 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas