Etika Makan Orang Jawa

Oleh : Immas Putri A

Dahulu orang Jawa tidak memiliki peralatan makan. Mereka mengunakan piring yang terbuat dari tanah liat. Ketika akan menggunakan piring itu mereka terlebih dahulu melapisi dengan sehelai daun pisang agar makanannya tidak kotor. Oleh karena itu orang jawa menggunakan tangan saat makan. Berbeda dengan saat ini, dimana kita dapat dengan mudah menemukan piring yang terbuat dari keramik dan sendok yang bisa dijumpai pdimana-mana karena itu sekarang orang jawa makan dengan sendok. 

Orang Jawa merupakan masyrakat yang agraris sehingga mereka tidak memiliki ruang makan. Itulah yang menyebabkan orang jawa tidak terbiasa makan diruang makan dan umumnya mereka makan dimana-mana sesukanya. Namun, mereka juga mempunyai tempat-tempat yang tidak boleh digunakan untuk makan seperti, ruang tamu, kamar tidur, dan juga didepan pintu. Dengan alasan ruang tamu itu adalah tempat bertamu, kamar tidur untuk beristirahat. Dan mitosnya jika kita makan didepan pintu maka akan menghalangi rejeki yang datang.  

Menurut orang Jawa makan dapat dinilai sebagai watak dan perilaku manusia. Jika kita makan dengan benar (sesuai aturan kebiasaan orang Jawa) maka itu dapat mencerminkan tindakan kita yang lainnya. Seperti ketika seorang anak orang Jawa makan dengan lambat, maka hal itu akan menunjukkan ditindakan yang lainnya ia juga lambat. Berbeda dengan anak orang Jawa yang makan dengan cara perlahan namun tidak terlihat dan cepat habis. Hal itu menunjukkan orang tersebut cepat dalam beraktivitas.


Selain itu orang Jawa juga mengajarkan kepada anaknya untuk makan dengan cepat namun perlahan tidak terlihat. Hal ini diartikan sebagai pekerjaan yang tidak tampak sempurna namun dapat meberikan dampak perubahan dalam kehidupannya. Mereka juga mengarahkankan kepada anaknya untuk membersihkan bekas makanan baik meja maupun piring yang baru saja digunakan makan untuk segera dibersihkan, karena itu seperti suatu permasalahan harus segera diselesaikan secara cepat dan jangan ditunda-tunda. 

Ketika makan bersama kelurga besar atau di tempat orang lain kita haruslah mendahulukan orang tua atau wanita untuk duduk terlebih dulu. Begitu juga saat mengambil makanan. Karena dalam adat Jawa sangat menjunjung tinggi sopan santu  terhadap orang tua. Saat kita mengunyah makanan kita tidak boleh membuka mulut dan juga tidak boleh bersuara.

Umumnya orang Jawa makan setelah ibadah, karena menurut mereka setelah ibadah pikiran mereka menjadi tentram dan mereka tidak memikirkan hal lain saat makan. Sebelum makan mereka terlebih dahulu mencuci tangan. Orang Jawa berkeyakinan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Mereka juga mempersiapkan meja makan terlebih dulu. Diawali dengan membersihkan meja dan peralatan makan yang lain yang diperlukan. Setelah semuanya siap, barulah mereka menata makanan di meja makan. Membaca doa dulu sebelum makan. Bagi orang Jawa makanan juga merupakan wujud rasa syukur terhadap apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Mengambil makanan dalam junlah genap, dimana genap melambangkan kemakmuran dan menjdadikan pemikiran tertuju pada kebaikkan. Ketika makan dalam keluarga Jawa tidak boleh berisik. Karena dengan tidak berisik pemikiran kita dapat fokus, berpikir positif, dan lebih matang dalam menghadapi masalah. Setelah selesai makan mereka bertanggung jawab untuk membersihkan meja dan peralatan makan yang telah mereka gunakan. Karena orang Jawa mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab dalam segala tindakan yang mereka lakukan.




Sumber Bacaan
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas