Oktober Kian Tua

Usia Oktober kian tua, tinggal menghitung hari menuju usia terakhirnya. Rintik hujan sudah menyapa tanah beberapa kali. Oktober akan segera mengucapkan selamat tinggal kepada kita semua. Apa yang telah kamu lakukan pada Oktober ini? Sudahkah kamu menjadi seseorang yang lebih baik?
Ah, sepertinya aku terlalu egois jika harus bertanya seperti itu kepada kalian semua. Kenapa? Karena pada kenyataannya aku sendiri menjadi orang yang ‘tidak berguna’. Oktober sepertinya memang sedang tidak berkawan denganku. Lalu aku memikir kembali, pernahkah Oktober berkawan denganku? Pertanyaan itu muncul sejenak setelah dia berkata kepadaku ‘mungkin kamu sedang jenuh bulan ini’. Sebenarnya aku merasa tidak terima dengan pernyataan itu, meskipun aku juga mengamininya. Oktober seharunya tidak menjadi kejenuhanku karena banyak hal yang sesungguhnya baru saja aku selesaikan dan aku merasa cukup puas dengan hasil yang aku dapat.
Namun, semua bermula seusai berjalanan itu. Perjalanan yang seharusnya membawaku kembali menjadi segar, bukan menjadi semakin muram. Tidak, aku tidak muram. Aku hanya merasa tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar dan menjadi semuanya tertumpuk. Sesungguhnya aku sadar akan apa akibat dari semua ini, tapi apalah daya ini ketika semua berjalan tak sesuai apa yang kamu inginkan. Tak ada satu katapun yang dapat kamu tulis.
Semua kehidupan terasa normal dan tak ada masalah yang berarti. Kecuali, tidak ide dan pemikiran yang dapat kamu tuliskan. Seolah semua menjadi berakhir dan kamu tidak dapat melakukan sesuatu yang berarti dan menjadi ‘sedikit lebih beguna’.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas

Etika Makan Orang Jawa