Seperempat Krisis (Kehidupan) : Pasangan dan Komitmen


Satu per satu kawan-kawan sudah mulai memantapkan diri untuk berkomitmen dengan seseorang. Foto demi foto terunggah secara bergantian setiap hari. Mereka berdandan dengan maksimal, wajah tersenyum bahagia, aku pun turut berbahagia untu kalian. Aku percaya fase hidup setiap orang berbeda. Mereka pasti memiliki pertimbangan dan perencanaan sendiri.

Jika dalam tulisanku ini ada perasaan iri, tidak suka, ataupun kritk yang kurang dapat kalian terima, aku meminta maaf sebelumnya.

Oke, kembali pada masalah komitmen. Bagiku pribadi, tunangan/lamaran atau apapun istilahnya itu adalah hak setiap orang. Akan tetapi aku kurang setuju, jika seseorang memilih untuk melanjutkan ke jenjang tersebuh hanya karena tekanan. Aku pribadi mungkin juga sudah mulai ditekan pada saat ini. Namun, aku tetap pada pendirianku, bahwa ada beberapa hal yang harus selesai untuk disepakati terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk berkomitmen. Secara sederhananya, aku harus selesai dengan diriku terlebih dahulu.

Wajah cantik, senyum bahagia, serta baju pasangan yang dikenakan pada momen tersebut bukan hanya untuk memperindah tampilan media sosialmu, atau pun ajang untuk pamer. Sebab ketika kamu sudah memulai untuk menerima seseorang menjadi bagian dari kehidupanmu selamanya, maka di situ terdapat berbagai tanggung jawab dan kepercayaan yang harus dijaga seumur hidupmu.

Aku bukan tidak pernah memikirkan untuk berpasangan serius dengan seseorang, namun menghitung mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah pesta dan berbagai keperluan yang selesai dalam beberapa hari tersebut, sering kali menjadi malas. Sebab dalam padanganku, perjalanan kehidupan setelah pesta itulah yang harus dipersiapkan dan ditata sedemikian rupa. Agar nantinya dalam kehidupan yang dijalani tidak banyak perbedaan.

Salam dan selamat untuk semua kawan-kawan yang telah bersiap untuk melangkah ke tahap selanjutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas