Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Review Bacaan dalam Buku Bunga Rampai Antropologi Terapan

Oleh : Immas Putri A Bab Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Pembangunan seolah menjadi isu yang menarik untuk menjadi bahan pembahasan di ranah akademik. Salah satunya seperti yang dituliskan oleh Bambang Hudayana dalam Pemberdayaan Masyrakat, Bunga Rampai Antropologi Terapan .   Bagian keenam dalam buku ini membahas mengenai Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal yang mana itu terbagi menjadi dua pembahasan. Pembahasan pertama mengenai Kearifan Lokal, Bukan Sekedar Sebagai Etika Bisnis dan yang kedua Integrasi CSR Ke dalam Pembangunan Desa Sesuai Dengan UU Desa . Pada bagian ini banyak disinggung mengenai peran dari pendatang pada suatu wilayah yang mengambil sumber daya alam masyarakat setempat serta bagaimana mereka memberikan timbal balik atau ganti rugi kepada masyarakat yang mereka ambil sumber daya alamnya. Terdapat dua konsep yang digunakan oleh Hudayana untuk melakukan pendekatan mengenai kearifan lokal yaitu kearifan lokal yang muncul dalam diskusi tentang moral

Review Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Oleh : Immas Putri A   Pemberdayaan merupakan salah satu hal yang harus dilakukan untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima suatu kegiatan atau pelatihan guna mencari keuntungan dari adanya program pemberdayaan, tetapi masyarakat juga harus terlibat secara aktif dan menjadi penggerak akan berjalannya suatu program pemberdayaan. Dalam Antropologi, pemberdayaan tidak hanya tentang perkembangan ilmu pengetahuan akan tetapi juga terlibat untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Guna mencapai sebuah program pemberdayaan yang bagus–maksimal– diperlukan beberapa hal yang dapat menunjang pelaksanaannya. Diantaranya dimulai dengan wacana tandingan, penguatan kapasitas masyarakat, pengorganisasian masyarakat, advokasi, pendampingan, dan fundraising atau pendanaan. Wacana tandingan dibuat berdasarkan argumen dari sebuah program atau kebijakan yang telah ada. Program atau kebijakan tersebut dapat berasal dari

Deskripsi Strategi Pendampingan Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat.

Oleh : Immas Putri A   Pendampingan kepada masyarakat dilakukanuntuk memperkuat kapasitas. Dalam hal ini masyarakat didorong untuk terus aktif dalam proses pemberdayaan. Kegiatan ini dilakukan untuk mempercepat tercapainya kemandirian masyarakat dan tujuan program masyarakat. Dengan seperti itu masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi secara mandiri ataupun bersama dengan mitra secara sejajar. Yang artinya masyarakat tidak hanya bergantung pada mitra untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam pendampingan ini seringkali ada fasilitator, komunikator, motivator dan dinamisator [1] . Peran-peran dari orang tersebut adalah untuk menjembatani antara masyarakat dengan pihak luar. Selain itu mereka juga memberikan saran-saran dan masukan yang diperluka oleh kelompok guna memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Fasilitator, komunikator, motivator dan dinamisator ini memiliki tugas juga untuk memastikan

Permasalahan sosial yang menjadi perhatian Antropologi dalam pemberdayaan masyarakat

Oleh : Immas Putri A   Permasalahan yang menjadi perhatian Antropologi dalam pemberdayaan masyarakat adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-budaya. Dimana dalam memecahkan permasalahannya dilakukan dengan tanpa kekerasan. Hal ini dilakukan karena manusia sering kali tertutup atau menolak apabila pemecahan masalah dilakukan dengan kekerasan. Selain itu manusia juga sering kali tidak sadar akan kesalahan yang mereka lakukan. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah melalui wacana tandingan. Wacana tandingan dibuat berdasarkan argumen dari sebuah program atau kebijakan yang telah ada. Program atau kebijakan tersebut dapat berasal dari pemerintah, swasta ataupun kelompok organisasi lainnya. Wacana tandingan ini memiliki tujuan untuk mengubah kesadaran semu (false consciousness) menjadi kesadaran kritis. Kesadaran semu merupakan suatu keadan –anggota kelas– yang tidak menggambarkan keadaan objektif. Kesadaran semu terjadi salah satunya karena