Sudah Saatnya kah?

Angka di ponsel belum menunjukkan pukul dua belas siang saat hujan turun. Sepertinya sudah waktunya hujan turun lagi. Akupun bergegas untuk segera mandi, sudah terlalu telat untuk mengatakan mandi pagi. Tapi cuaca diluar tidak mengatakan seperti itu. Masih seperti pukul delapan saja.

Suara air yang membentur atap seng semakin membuatku malas untuk melakukan aktivitas hari ini. Beruntunglah hari ini aku tidak memiliki keperluan keluar ataupun janji. Jadi, aku semakin bersemangat untuk memendam diri dalam ruang berukuran tiga kali tiga.

Sudah dua kali dalam pekan ini hujan turun di siang hari. Sepertinya sudah waktunya menyiapkan payung, jas hujan, dan topi untuk selalu dibawa. Agar kebodohan dua hari yang lalu tidak terulang kembali. Kebodohan karena tidak membawa penutup kepala. Penutup kepala yang dapat digunakan setiap saat ketika akan berpindah dari satu gedung ke gedung lain.

Haruskah aku menambah koleksi topiku untuk musim hujan ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas