Entah sejak kapan aku jatuh cinta dengan matahari terbenam. Bukan hanya aku
yang cinta matahari terbenam. Ada banyak orang di luar sana yang terpikat
dengan keindahan warnanya. Aku hanya satu diantara sekian banyak orang itu. Matahari
terbenam bukan akhir dari segala aktivitas dihari itu. Ia juga bisa menjadi
penanda akan segala aktivitas yang akan terjadi saat gelap. Matahari terbenam lebih
mudah aku nikmati dari pada saat terbit. Dibutuhkan usaha yang lebih besar
untuk dapat menikmati matahari terbit.
Paruh kedua tahun 2017 aku lebih sering menjumpai matahari terbenam dengan
eloknya. Bukan karena aku sengaja mencarinya di berbagai tempat. Namun,
matahari terbenam singgah menyapa diantara celah-celah jendela ruang kelas. Ya,
ada satu mata kuliahku yang dimulai sejak sebelum matahari terbenam hingga
senja. Atau sesekali kelasku selesai tepat saat matahaei terbenam. Indah. Warna
orange kemerahan, kuning, serta mungkin pink akan ditemukan saat-saat itu. Sesekali
ada kawan yang berujar kepada ku saat di kelas atau ketika berjalan ke
parkiran,
“Mbak, mataharinya bagus tu,
sana di foto”
“Ah, malas. Pasti nanti udah
banyak yang upload di medsos”
Lalu kita berdua akan tertawa dan tersenyum, seolah menyibir matahari indah
ini. Akan tetapi aku selalu kagum dengan keindahan warnanya. Warna yang bisa
memunculkan rindu untuk menikmatinya kembali dimanapun aku berada.
Matahari terbenam tahun 2017 juga semakin istimewa karena dapat kunikmati
di pulau sebrang, bersama kawan-kawan baru. Aku pun menutup akhir tahun ini
dengan matahari terbenam yang tak kalah indahnya (yang sengaja aku cari di tepi
pantai) bersama kawan-kawan baru dari pulau sebrang juga. Matahari terbenam
setelahnya juga mempesona, namun aku tak sempat menikmatinya. Kuintip sedikit
dari jendela kecil di ruang tiga kali tiga ini.
Sebagai penutup, izinkan aku berbagi potongan matahari terbenam yang
kunikmati selama 2017 (mungkin ada beberapa yang terlewat)
 |
17 Februari 2017
Matahari terbenam dari jendela kamar kos |
 |
09 Mei 2017
Matahari terbenam yang sembunyi dibalik awan
Lok : Pantai Cemara Sewu |
 |
18 Juni 2017
Dalam perjalanan pulang dari Kefamenanu menuju SoE, Pulau Timor, NTT |
Matahari terbenam dari depan rumah salah seorang warga di Desa Ajaobaki (Pulau Timor)
 |
27 Juni 2017 |
 |
27 Juni 2017 |
Senja dari perbatasan Indonesia, Pantai Atapupu, Kabupaten Belu (Pulau Timor, NTT)
 |
5 Juli 2017 |
 |
5 Juli 2017
Maafkan yang nyelip satu |
 |
5 Juli 2017
Bidikan dari kamera ponsel Xioami 4X |
 |
5 Juli 2017
Pelangi yang turut menyapa |
 |
5 Juli 2017
Pelabuhan Atapupu |
 |
5 Juli 2017
Bye Pantai Atapupu dan sinar keemasan |
 |
20 Juli 2017
Matahari terbenam yang ditemui dalam perjalanan pulang |
 |
05 Agustus 2017
Dalam perjalanan menuju Kupang |
 |
05 Agustus 2017
Mengakhiri perjalanan di tanah Timor |
 |
11 Agustus 2017
Matahari dari barat rumah (tua) |
 |
11 Agustus 2017
Bertemu matahari tenggelam di tanah Jawa (kembali) |
 |
01 September 2017
Terbidik secara tidak sengaja, namun indah adanya
(Terima kasih untu mas-mas dalam frame) |
Senja di Bulan Desember bersama kawan baru dari pulau sebrang di Pantai Parangtritis
 |
24 Desember 2017 |
 |
24 Desember 2017 |
 |
24 Desember 2017 |
 |
24 Desember 2017 |
 |
24 Desember 2017 |
Komentar