Kurang Dari 24 Jam Di Solo (1)



Nemu jadwal dan tiketnya dari web ini hehe
Mungkin dari kalian akan menganggap bahwa aku nekat. Begitulah adanya aku. Sudah lama aku ingin pergi ke Solo lalu langsung pulang ke Jogja dalam sehari, tapi kesempatan dan keberaniannya belum ada yang tepat. Sampai akhirnya disuatu siang yang terik aku mencari jadwal film di bioskop. Ternyata film yang aku ingin tonton sudah turun layar di Jogja dan adanya tinggal di Solo. Dengan berbagai keberanian dan niat yang bulat akhirnya aku memesan tiket film secara online. Kurang dari satu jam setelahnya aku sudah berangkat ke stasiun untuk mengejar kereta yang paling dekat. Akhirnya di stasiun aku dapat tiket Kereta Prameks pukul 14.40 (kalau tidak salah). Ya, meskipun saat itu aku masih harus nunggu satu jam setengah di stasiun.

Berharap-harap cemas selama di kereta semoga tidak telat terlalu lama untuk masuk ke gedung bioskop, karena kereta berangkat emang sudah agak telat. Setelah sampai di sana dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, aku menggunakan transpotasi online untuk menuju bioskop. Sebenarnya aku sangat-sangat buta dengan Solo dan aku juga gak tau bioskopnya ada di mall lantai berapa sampai akhirnya tanya ke petugas mall. Dan akhirnya aku masuk ke ruangan juga hahaha, udah mulai 3 menit tapi ya udah lah gak papa. Belum lama-lama banget. Satu ruangan bioskop sepertinya hanya terisi oleh sepuluh orang, berasa nonton sendiri. Untuk tentang filmnya bakal aku bikin tulisan sendiri.

Udah kerasa suasana Natal
Filmnya selesai sekitar jam tujuh kurang, kebetulan juga ada keponakan yang lagi praktik kerja lapangan di Solo. Aku pun menghubungi dia untuk menanyakan udah makan belum. Ternyata dia udah makan, terdamparlah aku seorang diri di foodcourt Hartono Mall Solo. Kebetulan hari itu sabtu malam, you know what I mean. Yaudah lah, peduli amat aku mau makan. Udah kebiasaan sering sendiri di tempat umum jadi nyaman-nyaman aja. Seringkali malah suka. Setelah selesai makan aku langsung mau keluar mall, tapi karena bego tadi gak ngapalin jalan jadi berputar-putarlah aku di dalam mall nyari pintu keluar sampai 20 menit. Hal seperti inilah yang sering bikin aku jengkel kalau udah masuk ke sebuah bangunan baru yang memiliki banyak pintu keluar. Akhirnya ketemu juga sih pintunya, syukur gak nyasar hahaha.

Naik Gojek (lagi) buat ketempat keponakan. Daerahnya bukan di tengah kota, tepatnya berada di Sukoharjo. Cukup sepi dan masih ada sawah-sawah, meskipun ini sebenarnya adalah daerah perindustrian. Sampai ditujuan aku masih harus nunggu keponakan untuk jemput di depan kantor desa, karena kosan dia agak susah untuk digunakan sebagai alamat gojek. Udah dongkol sih, mau gimana lagi kalau egak nunggu? Mau ke stasiun ngejar kreta buat ke Jogja juga udah gak sampai. Tapi sumpah bete, mana kantor desanya gelap, agak serem sih duduk di depan bok (apa ya bahasa Indonesianya? Hehe). Sampai akhirnya dia bales pesanku lalu dia jemput aku. Betenya sedikit-dikit akhirnya hilang, sebab udah hampir setaun, eh delapan bulanan egak ketemu dan kemarin pas dia maen ke Jogja akunya yang lagi gak ada. Setelah sampai di kos kami ngobrol banyak hal hingga kelelahan dan terlelap hahaha.


Lelungan, 16 Desember 2017


Matur suwun sampun purun maos tulisan menika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas