Mahasiswa dan aktivitas Kemahasiswaan
Oleh : Immas Putri A
Menjadi bagian dari keluarga besar universitas favorit memang menjadi kebangkaan tersendiri. Terlebih jika itu merupakan universitas yang diimpikan serta diterima di program studi atau jurusan yang impikan sejak dulu. Terdapat kebanggaan tersendiri saat mencapai impian tersebut. Terlebih jika impian itu diperjuangkan dengan susah payah. Lebih-lebih jika persiapan itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari saat masih duduk di SMA. Semuanya akan terasa terbayar ketika mendapat pengumuman dan dinyatakan diterima di universitas tersebut.
Lalu bagaimana kah mereka menggunakan rasa bangga tersebut? Kehidupan di perguruan tinggi memang sangat berbeda dengan masa-masa di SMA. Disini semua mahasiswa bebas untuk dapat mengikuti aktivitas kemahasiswaan. Baik yang dari tingga jurusan, fakultas, ataupun universitas. Pada tingkat jurusan terdapat HMJ, pada tingkat fakultas terdapat BSO (Badan Semi Otonom) dan LEM atau DEMA, serta pada tingkat universitas ada berbagai UKM. Mahasiswa dapat memilih lebih dari satu organisasi yang ada.
Pada awalnya mahasiswa pasti akan berbondong-bondong untuk mengikuti berbagai kegiatan atau organisasi. Akan tetapi ketika aktivitas perkuliahan mulai berjalan dengan efektif kegiatan-kegiatan itu akan tersisih dengan sendirinya. Meskipun banyak juga mahasiswa yang masih dapat membagi waktu mereka untuk tetap kuliah serta aktif di organisasi. Ada juga sebagian mahasiswa yang pada akhirnya mereka lebih nyaman dengan organisasi mereka dan sedikit mengabaikan tujuan inti pada awal untuk kuliah. Untuk yang terakhir umumnya belum begitu dirasakan oleh mahasiswa baru.
Kegiatan berorganisasi memang berguna. Namun, bagaimana jika hal tersebut mengalihkan tujuan utama kita? Organisasi baik secara sadar ataupun tidak juga akan mengganggu perkuliahan. Perkuliahan yang terganggu tersebut akan berdampak pada lama masa kuliah. Seharusnya mereka dapat menyelesaikan dalam waktu empat tahun, tapi karena terbuai dengan aktivitas yang lain maka masa perkuliahan menjadi lebih lama dari umumnya. Selain itu, bagaimana mahasiswa menyikapi hal tersebut? Apakah mereka yang tidak mengikuti organisasi di kampus juga memperoleh dampak seperti itu? Bagi mahasiswa yang aktif diorganisasi, apakah mereka dapat menyelesaikan masa perkuliahan lebih cepat dari mahasiswa yang tidak berorganisasi? Apa perbedaan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mereka yang tidak mengikuti organisasi, terutama pada saat pembuatan tugas akhir? Serta bagaimana pula dengan mereka yang mengikuti aktivitas organisasi diluar kampus apakah juga mendapat masalah yang sama?
Komentar