Antropologi Aksi


Oleh : Immas Putri A
Antropologi aksi berkembang karena adanya kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan rakyat. Dimana rakyat kecil menjadi salah satu korban dari berbagai kebijakan yang ada. Sehingga antropolog terdorong untuk dapat membantu masyarakat kecil menyuaran pikiran, kepentingan dan permasalahan yang dialami oleh rakyat kecil guna menghadapi penguasa negara dan pasar dengan segala permasalahan yang ada. Bidang-bidang yang dapat diteliti dan dikaji oleh antropolog semakin luas, seperti keadilan sosial, HAM, kesetaraan dan multikultural dalam kehidupan berbangsa. Pada posisi ini antropolog tidah hanya sebagai peneliti tetapi juga sebagai fasilitator, advokasi dan pendampingan dalam berbagai permasalahan yang ada.
Di sini antropolog telah sampai pada tataran aksi tidak hanya terapan saja. Kemampuan untuk melakukan riset secara mendalam sudah tidak diutamakan, tetapi kemampuan untuk dapat merumuskan permasalahan dan mencari solusi yang efektif serta kritis menjadi andalannya. Di era ini antropolog juga memperhatikan ketimpangan yang terjadi antara masyarakat sipil dan negara, dalam hal inilah antropolog mengambil peran untuk dapat menyeimbangkan peran tersebut dengan mendorong masyarakat agar turut ambil bagian pada pembangunan. Sehingga masyarakat dapat menghadapi perkembangan dan kemajuan yang terus terjadi secara global. Salah satu peningkatan dalam masyarakat tersebut adalah terciptanya manusia-manusia yang unggul secara budaya, sejahtera dalam ekonomi dan berkeadilan.
Dengan semakin terbukanya era berdemokarasi membuat semua pihak dapat memiliki akses pada berbagai sumber daya yang ada. Mereka yang memiliki modal besar mampu mengakses sumber daya tersebut secara besar pula. Sehingga mereka yang tidak memiliki modal akan terkalahkan, peluang untuk terjadi konflik secara vertikal tidak menutup kemungkinan akan terjadi. Oleh karenanya antropolog tertangtang untuk mengambil bagian untuk membantu masyarakat guna menghadapi meluasnya globalisasi. Pada era ini telah  terjadi perubahan tren yang ada di kalangan antropologi. Para lulusan antropologi yang mengingikan dan tertarik untuk terjun di bidang antropologi aksi dapat bekerja untuk program Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Corporate Social Responsibility (CSR), serta lembaga yang memberikan program aksi yang lain. Temuan-temuan yang dihasilkan oleh para pendamping dan advokasi sudah tidak lagi berupa etnografi. Tetapi temuan tersebut dapat dibentuk menjadi penelitian dan rekomendasi yang berupa policybrief, policy paper, working paper ataupun naskah akademik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas