Review GAYA HIDUP: Fakta di Luar Etnografi
Oleh : Immas Putri A
Pada awal-awal
pembahasan penulis mencoba menjelaskan perbedaan antropologi dulu dan
antropologi saat ini. Dulu para antropolog menulis hasil pengamatan hanya
karena mereka merasa heran atau terpukau dengan kebudaayan dari orang-orang
yang ada ditanah jajahannya. Hingga akhirnya antropologi berkembang sebagai
ilmu yang mempelajari orang lain. Kini para antropolog memiliki tantangan baru
untuk dapat melihat masalah-masalah yang ada disekitarnya dan dapat memberikan
solusi yang terbaik. Karena terkadang apa yang ada disekitar kita itu lebih
sulit untuk dilihat dari pada yang jauh dari kita.
Kemudian ada
foto tiga orang anak yang memandang ke tigak arah yang berbeda ketika difoto.
Disini penulis perbendapat bahwa seorang antropolog dapat menjelaskan foto
tersebut dari berbagai sudut pandang dan dengan berbagai teori pendekatan . Hal
itu akan berbeda ketika foto tersebut diamati oleh seorang psikolog. Begitu juga
dengan gaya hidup, diawal pembahasan terdapat anekdot tentanng Soekarno dan
wartawan. Disitu penulis ingin menunnjukkan tentang bagaimana budaya lokal dan
budaya barat bertemu. Lalu hai itu dianggap lucu oleh sebagian orang.
Kini para antropolog
telah mulai melakukan penelitian terhadap lingkungan sekitarnya, seperti salah
satu antropolog muda yang dalam skripsi sarjananya ia mencoba meneliti tentang
gaya hidup pria metroseksual. Disitu dia menemukan sebuah fenomena baru dimana
para pria itu senang merawat diri, peduli terhadap penampilan dan sebagainya.
Umumnya mereka berasal dari kalangan eksekutif muda dan berpenghasilan besar.
Hal itu menunjukkan pergesan kebiasaan tentang bagaimana seorang pria yang
peduli terhadap penampilan mereka. Itu sangat berbeda dengan apa yang ada di
Indonesia (khususnya) pada saat beberapa tahun yang lalu.
Kebiasaan itu
juga tidak hanya karena satu pengaruh saja, tetapi juga karena lingkungan
pergaulan, kemajuan teknologi, kemudahaan akses informasi yang mana hal itu
sangat memiliki andil besar. Seperti kemudahaan akses informasi, para kalangan
eksekutif muda dapat dengan cepat memperoleh informasi tentang perkembangan dan
tren yang ada diluar sehingga mereka memiliki kesempatamn yang lebih cepat
untuk meniru perkembangan itu. Kemudian
mereka juga adan menularkan hal-hal itu kepda lingkungan sekitarnya baik secara
langsug ataupun tidak.
Dari tulisan ini
saya semakin menyadari bahwa peran antropologi kini dalam masyarakat begitu
besar dan cukup luas. Seperti yang seringkali telah saya dengar dari dosen
ataupun kakak tingkat. Penelitian antropologi tidak hanya pada masyarakat
pedalaman, tetapi juga pada masyarakat perkotaan yang modern ataupun semi
modern. Bukan hanya tentang mitos, mistis, dan terasing.
Komentar