Pegaruh Penggungahan Foto di Instagram Pada Objek Wisata di Gunungkidul


Pegaruh Penggungahan Foto di Instagram Pada Objek Wisata di Gunungkidul

Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kelas Antropologi Budaya




Oleh
Immas Putri Agustin
14/363546/SA/17317



Jurusan Antropologi Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2016

Kerangka Karangan

Topik   : Pengaruh pengunggahanfoto di media sosial pada dunia pariwisata
Judul   : Pegaruh Penggungahan Foto di Instagram Pada Objek Wisata di Gunungkidul
Kerangka karangan
1. Deskripsi pariwisata dan jenis wisataawan
2. Media sosial dan perkembangannya
3. Pengguna media sosial
4. Respon pengguna terhadap foto yang ada di media sosial


A.    Pendahuluan
Gawai saat ini merupakan salah satu piranti modern yang sangat banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat kita. Baik dari masyarakat muda –anak-anak, remaja- hingga mereka yang sudah dewasa. Piranti ini seolah telah menjadi sebuah ketergantungan tersendiri untuk diri kita. Saat kita tidak membawanya terasa ada yang kurang. Kita akan membawa gawai tersebut saat melakukan sebagian besar aktivitas sehari-hari. Gawai seolah tidak bisa dipisahkan dari diri kita, itu sudah menjadi satu kesatuan.

Perkembangan dari gawai sendiri bermula dari adanya telepon genggam yang mulai banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak akhir tahun 1990-an. Pada saat itu kalangan kelas menengah bawah juga mulai menggunakan telepon genggam. Seiring dengan perkembangan teknologi yang berasal dari luar negeri, di Indonesiapun juga mengalami perkembangan. Hal itu ditandai dengan masuknya smartphone atau telepon pintar yang dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur dan model yang kemudian kita kenal dengan sebutan gadget atau gawai.

Dahulu fungsi utama dari telepon genggam adalah sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan dimana saja –luar ruangan-. Dengan seiring perkembangannya menjadi telepon pintar dan tanpa meninggalkan fungsi utamanya tersebut telepon genggam berubah sedikit demi sedikit pada aspek-aspeknya. Salah satu keunggulan dari telepon pintar adalah adanya kamera yang dapat kita jadikan sebagai pengabadi peristiwa penting di sekitar kita. Dengan adanya kamera pada telepon pintar ini mempermudah kita saat melakukan perjalanan wisata.

Perkembangan telepon pintar juga diikuti dengan munculnya media-media sosial. Media sosial ini memungkinkan kita untuk menampilkan foto. Baik foto yang ditampilkan untuk keperluan pribadi ataupun yang segaja kita bagikan kepada teman-teman kita. Salah satu media sosial yang terkenal sebagai media penyimpan dan berbagi foto adalah Instagram. Pada media sosial ini kita dapat mengunggah foto atau video disertai kata-kata yang kita inginkan.

Salah satu sektor yang banyak diabadikan adalah objek-objek pariwisata. Baik yang terdapat di dalam negeri ataupun yang berada di luar negeri. Foto-foto yang telah diunggah tersebut tidak jarang membuat orang yang melihatnya ingin datang mengunjungi. Pengaruh itu akan terus menerus berlanjut pada orang-orang yang selanjutnya melihat dan memiliki ketertarikan.

Media sosial sebagai salah satu media yang sangat digemari saat ini memiliki pengaruh yang cukup besar pada berbagai segi kehidupan. Begitupun dengan dunia pariwisata. Baik secara langsung maupun tidak media sosial telah memberikan dampak pada kepariwisataan yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagaimana respon masyarakat terhadap objek wisata alam di Gunung Kidul khususnya pada pantai-pantai yang ada di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta? Apakah respon tersebut mempengaruhi kunjungan pada objek wisata itu?

Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah melihat tanggapan masyarakat mengenai objek wisata alam di Gunung Kidul khususnya pada pantai-pantai. Tanggapan tersebut diliat dari komentar-komentar yang ada di akun Instagram @dolanjogja dan @jogjaku.

B. Pembahasan

Telepon Pintar dan Media Sosial
Perkembangan alat komunikasi dewasa ini terjadi dengan begitu cepatnya. Telepon genggam yang pada awalnya dirancang hanya untuk berkomunikasi dengan mengutamakan kemudahan berkomunikasi dimana saja serta kapan saja, kini telah mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Salah satu perubahan itu adalah adanya penambahan perangkat multimedia yang tediri dari kamera, audio video, dan penampilnya. Perubahan yang dihasilkan dari telepon genggam itu adalah lahirnya jenis telepon genggam baru yang diberi nama telepon pintar. Berbeda dengan telepon genggam, telepon pintar ini dapat ditambah ataupun dikurangi aplikasi-aplikasinya. Sehingga itu juga telah menjadi kemudahan tersendiri bagi penggunanya. Selain itu setiap telepon pintar saat ini telah memiliki kemampuan untuk dapat mengakses internet.

Dahulu kamera merupakan benda elektronik tersendiri yang tidak menjadi satu bagian dengan telepon genggam. Saat ini semua telepon pintar telah dilengkapi dengan kamera. Kamera-kamera tersebut memiliki berbagai macam kualitas. Pada telepon pintar sendiri umumnya telah dilengkapi dengan dua kamera yaitu kamera utama yang terdapat di belakang layar telepon pintar dengan kualitias baik. Serta kamera pembantu yang terdapat diatas layar telepon pintar yang biasanya memiliki kwalitas lebih rendah dari pada kamera utama.

Saat ini telepon pintar telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Hal itu sudah dimulai sejak telepon genggam memilik kamera, benda ini telah menjadi daya tarik baru bagi mereka, sehingga kehadiran HP kamera merupakan bagian dari gaya hidup (Hastuti 2005:75). Pengguna dari telepon pintar ini sendiri tidak hanya dari kalangan tertentu. Hampir semua lapisan masyarakat dari berbagai usia telah mampu mengoperasikan telepon pintar. Baik yang hanya sekedar untuk bermain game hingga untuk kegiatan yang lebih serius –pengetikan data dalam jumlah kecil, pembacaan buku, artikel dll-.

Salah satu kelebihan telepon pintar seperti yang telah dituliskan diatas adalah para pengguna dapat menambah aplikasi-aplikasi yang mereka butuhkan. Beberapa jenis aplikasi yang banyak digunakan adalah aplikais yang tergolong hiburan, sosial, footgrafi, cuaca, game, gaya hidup, dan masih banyak lagi. Untuk dapat menambah aplikais pengguna perlu mengunduh aplikasi-aplikasi tersebut pada sebuah toko aplikasi online yang bernama Google Play. Google Play sendiri merupakan salah satu toko aplikasi online yang umum ada di perangkat telepon pintar. Aplikasi ini sudah merupakan aplikasi bawaan dari perusahaan telepon pintar sehingga pengguna tidak perlu mengunduhnya lagi namun aplikasi ini tidak dapat dihapus. Dengan menggunakan Google Play memungkinkan pengguna untuk memiliki aplikasi yang gratis ataupun aplikasi yang berbayar. Pada Google Play ini aplikasi sosial merupakan salah satu aplikasi populer yang banyak diunduh oleh pengguna telepon pintar. Beberapa aplikasi sosial yang banyak diunduh dari Google Play ini adalah Facebook, Instagram, Path, Twitter dan masih banyak lagi yang lain.

Salah satu kebiasaan manusia adalah mengabadikan sebuah momen. Dengan adanya telepon pintar ini manusia sudah dimudahkan ketika akan mengabadikan sebuah momen yang menurut mereka penting. Saat berpergian jauh mereka sudah tidak perlu khawatir dengan tidak adanya kamera asal mereka telah memiliki telepon pintar. Umumnya momen yang banyak diabadikan oleh manusia adalah ketika mereka pergi berlibur. Baik yang dilakukan secara sederhana maupun secara mewah.

Ketika media sosial telah berkembang seperti saat ini timbullah keinginan manusia untuk membagikan foto yang mereka miliki pada teman-teman mereka. Foto-foto tersebut diunggah pada sebuauh media sosial yang biasanya dilengkapi dengan keterangan tulisan untuk menjelaskan foto secara singkat. Salah satu media sosial yang mengutamakan foto sebagai bahan unuk di unggah adalah Instagram.Instagram sendiri merupakan media sosial yang tergolong baru karena masih berusia lima tahun dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 400 juta diseluruh dunia pada September 2015 (Kompas Tekno, Kamis, 24 September 2015 [online]). Salah satu foto yang banyak dibagikan oleh pengguna Instagram adalah foto mengenai tempat, baik tempat alam maupun tempat buatan. Tempat alam disini adalah adalah tempat-tempat yang biasanya dijadikan wisata alam ataupun hanya tempat di luar ruangan. Contohnya seperti pantai, air terjun, dan taman. Sedangkan tempat buatan adalah tempat-tempat yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Contohnya seperti kafe, rumah makan, dan taman hiburan.

Pariwisata dan Jenis Wisatawan
Pariwisata adalah aktivitas bersantai atau aktivitas waktu luang. Perjalanan wisata bukanlah suatu ‘kewajiban’, dan umumnya dilakukan pada saat seseorang bebas dari pekerjaan wajib dilakukan, yaitu pada saat mereka cuti atau libur. Dalam perkembangan selanjutnya berwisata dapat diidentikkan dengan ‘berlibur di daerah lain’. (Urry dalam Pitana 2005:47). Dari terlihat jika pariwisata itu merupakan aktivitas bersantai yang dilakukan di tempat lain selama masa cuti atau sedang libur. Tempat lain disini penulis artikan sebagai tempat selain tempat tinggal (rumah). Berwisata ini dapat dilakukan tidak jauh dari daerah tempat tinggalnya.

Soekadijo (dalam Bagja Waluya)memberikan batasan wisatawan sebagai orang yang melakukan perjalanan dari tempat kediaman tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatangi.

Wisatawan sendiri dibedakan sebagai wisatawann nusantara dan wisatawan mancanegara. Wisatawan nusantara adalah mereka yang berasal dari Indonesia dan melakukan perjalanan wisata di Indonesia. Sedangkan wisatawan manca negara adalah mereka yang berasal dari luar Indonesia (negara lain) yang datang secara sengaja ke Indonesia karena suatu hal dan menereka tinggal di Indoensia minimal 24 jam dan kurang dari 12 bulan.

Pengguna Media Sosial
Media sosial terdiri dari berbagai jenis dan memiliki berbagai macam pengikut. Salah satu media sosil yang menjadi fokus dari penulisan makalah ini adalah pengguna media sosial Instagram. Tentunya pengguna disini adalah mereka yang memiliki akun pada media sosialInstagram. Pengguna Instagram ini haruslah yang telah mengikuti akun dari @dolanjogja.

Respon Pengguna Terhadap Foto
Disini penulis melakukan pengamatan terhadap sebuah foto yang terdapat di akun @dolanjogja. Foto tersebut di unggah 12 minggu yang lalu (Sejak minggu ke dua Desember 2015). Foto tersebut pertama kali dibagikan oleh @dennisvck dan dibagikan ulang oleh akun @dolanjogja.
 





Dalam membagikan foto ini diberikan keterangan mengenai nama pantai yaitu Pantai Baron yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Foto ini disukai sebanyak 1.375 akun dan dikomentari oleh 21 akun baik secara berulang oleh akun yang sama maupun tidak. Dari 21 komentar tersebut terdapat beberapa komentar yang menunjukkan ketertarikan untuk mengunjungi tempat itu. Hal itu terlihat dari komentar yang diberikan oleh pengikut dari akun @dolanjogja. Seperti yang terlihat di bawah ini

navis_ahmadAyo kesini @faradivar_zahra”;
sekaebinaMen baron apik nuk @christahandayani”;
shary_ramadhanniaWow banget klo dilihat dari atas”;
siti__faApik yo.. Jadi kapann?? @vitayuliani @fitrilhianurtiyaningsih@melindarsuli11 @setyaarifin17@6jarodsaputra”;
yulia.inggridKpn ke sni? @immfrmn@hasan_alawi @defiseptianiturnip”;
rizkymln_Ayo ados ndene @ajengrenitasari”:
bengacoWhoopee!”

Berdasarkan komentar-komentar yang diberikan oleh para pengguna seperti di atas, terlihat beberapa orang yang tertarik dengan objek wisata Pantai Baron. Mereka juga menunjukkan foto itu kepada teman-temannya dengan cara mancantukkan nama akun teman (@[nama pengguna]) pada kolom komentar. Sehingga nama akun yang dimasukkan dapat menerima pemberitahuan mengenai foto tersebut. Selain itu biasanya komentar hanya diberikan dengan cara memasukkan nama pengguna lain. Komentar tersebut dapat diartikan bahwa pemberi komentar memberitahu pengguna lain mengenai foto itu.

C. Penutup
Perkembangan teknologi khususnya pada alat komunikasi telah memberikan pengaruh pada berbagai bidang. Salah satunya pada alat komunikasi yang saat ini telah tergabung dengan media elektronik lain, yaitu kamera. Penggabungan antara alat komunikasi dan kamera ini telah memberikan dampak pada pariwisata. Salah satunya melaluiaktivitas membagikan foto tempat wisata di media sosial. Foto-foto tersebut akhirnya mendapat komentar. Komentar-komentar itu bisa berupa kekaguman pada tempat wisata, ajakan untuk mengunjungi tempat wisata, ataupun nostalgia akan tempat itu. Berbagai macam komentar dapat muncul dari sebuah foto.


Daftar Pustaka

Hastuti, Rizki Widya. 2005. “Handphone Kamera : Antara Gengsi dan Fungsi (Studi Kasus Lima Mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta)”. Skripsi S1 Antropologi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pitana, Gde dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Waluya, Bagja. Segmentasi Wisatawan. Diunduh dari laman http://file.upi.edu/Direktori/ FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/ GEOGRAFI_PARIWISATA/segmentasi_wisatawan.pdf.

Media Online
Nathanael, Joy. 2014. Ini Dia 7 Jenis Foto yang Paling Sering Dishare di Instagram. Diakses dari laman http://malesbanget.com/2014/10/ini-dia-7-jenis-foto-yang-paling-sering-dishare-di-instagram/.
Widiartanto, Yoga Hastyadi. 2015. “Instagram “Diserbu” 400 Juta Pengguna, Termasuk Indonesia”. Dalam Kompas Tenkno (Online). 24 September 2015. Diakses dari laman http://tekno.kompas.com/read/2015/09/24/09160067/Instagram.Diserbu.400.Juta.Pengguna.Termasuk.Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas