Ziarah, Wisata atau Religi?
Oleh : Immas Putri A
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ziarah
adalah kunjungan ke tempat yang
dianggap keramat atau mulia (makam dsb). Kegiatan berziarah biasanya sangat
erat berkaitan dengan budaya dan agama. Ziarah yang selama ini kita kenal
umumnya mengandung nilai agama. Terlebih penduduk Indonesia yang mayoritas
beragama Islam dan besarnya pengaruh budaya animisme serta dinamisme yang ada
di Indonesia sehingga membuat kegiatan berziarah ini akan sering kita lihat
pada saat-saat tertentu.
Kepercayaan
animisme dan dinamisme yang ada di Indonesia telah mendarah daging diantara
masyarakat kita. Seperti contohnya ziarah yang dilakukan saat menjelang bulan
Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, jika kita tidak melakukan ziarah
pada waktu-waktu itu maka akan terasa ada yang kurang. Oleh karenanya masih
banyak orang yang melakukannya.
Selain itu
adanya cerita Wali Songo yang beredar dikalangan masyarakat Jawa (khususnya)
dan orang Indonesia umumnya membuat mereka percaya dan menaruh penghormatan
kepada orang-orang yang telah berjasa dalam menyebarkan agama. Tidak hanya
makam para wali yang diziarahi, tetapi makam tokoh-tokoh penting untuk bangsa
Indoensia juga menarik untuk dikunjungi. Berkaitan dengan hal itu kita dapat
melihat beberapa segi wisata dari maksud dan
tujuannya dibedakan atas:
a. Holiday
tour (wisata liburan) yaitu suatu
perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna
berlibur, bersenang senang dan menghibur diri.
b. Familiarization
tour (wisata pengenalan) yaitu suatu
perjalanan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah
yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan.
c. Educational
tour (wisata pendidikan) yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi
perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjungi.
d. Scientific
tour (wisata pengetahuan) yaitu perjalanan
wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau
penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
e. Pileimage
tour (wisata keagamaan) yaitu
perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan.
f. Special
mission tour (wisata program khusus) yaitu
suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi kekosongan
khusus.
g. Hunting
tour (wisata perburuan) yaitu kunjungan
wisata untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan sebagai
hiburan.
(sumber
http://pustakabakul.blogspot.co.id/2013/06/jenis-jenispariwisata-jenis.html)
Jika kita melihat ziarah dari maksud dan
tujuan maka dapat digolongkan ke dalam Pileimage tour (wisata
keagamaan) atau Special mission tour (wisata program khusus).
Pileimage tour (wisata keagamaan) sudah jelas terlihat dari tempat
yang mereka tujuh. Umumnya mereka ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan
cara melakukan ziarah ke makam-makam tokoh yang memiliki kharisma atau orang
yang memiliki pengaruh.
Special mission tour (wisata
program khusus) ini biasanya dilakukan pada suatu rombongan yang melakukan
perjalanan wisata yang melewati salah satu makam tokoh atau orang yang
berpengaruh. Hal ini dilakukan untuk menghabiskan waktu atau beristirahat
sejenak dalam melakukan perjalanan jauh. Letak makam-makam yang kini telah
dikelilingi dengan berbagai pedagang dan diatur sedemikian rupa sehingga membuat
pengunjung yang datang dapat dengan cepat menjangkau kawasan satu dengan yang
lainnya tidak menutup kemungkinan untuk merubah tujuan awal.
Jika pada awalnya hanya ingin berkunjung
ke makam para wali namun disekeliling makam itu terdapat pedagang yang menjajakan
barang-barang yang khas dari daerah itu tidak menutup kemungkinan bagi
prngunjung untuk membeli. Mungkin kalau kita melihat yang ada di Indonesia
kurang begitu terlihat. Bagaimana kalau kita melihat fenomena umroh? Selain
untuk ibadah, umroh juga tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan ajang
berwisata. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah kegiatan beribadah yang
tidak sebanyak kegiatan haji dan waktu untuk umroh lebih bebas daripada haji.
Umroh dapat kita lakukan kapan saja
dengan jangka waktu yang dapat kita sesuaikan. Terkadang mereka yang melakukan
umroh mempergunakan waktu luang mereka untuk berjalan-jalan atau wisata pada
tempat-tempat yang dianggap menarik dan disarankan oleh orang-orang, baik
penduduk sekitar ataupun informasi yang dia dapat sebelum berangkat. Kesempatan
untuk berkunjung kembali ke suatu negara memang tidak dapat dipastikan. Kemungkinan
untuk dapat berkumjung kembali dalam kurun waktu yang dekat sangatlah kecil. Hal
itulah yang membuat peserta umroh untuk memanfaatka waktu yang ada untuk
mengunjungi tempat-temapt yang menarik. Jadi apakah ziarah itu termasuk
kegiatan berwisata atau religi? Menurut saya itu kembali pada tujuan setiap
individu masing-masing. Memang tidak memungkiri jika batas antara wisata dan
kegiatan religi itu sangat tipis.
Komentar