Kecenderungan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa Antropologi 50 dan 51
Proposal Penelitian
Kecenderungan Penggunaan Media Sosial
di Kalangan Mahasiswa Antropologi 50 dan 51
Oleh
Immas
Putri Agustin
14/363546/SA/17317
14/363546/SA/17317
Antropologi
Budaya
Fakultas
Ilmu Budaya
Universitas
Gadjah Mada
2016
KecenderunganPenggunaan Media Sosial
di Kalangan Mahasiswa Antropologi 50 dan 51
Latar
Belakang
Belakangan
ini media sosial telah mengalami peningkatan pengguna yang cukup cepat. Begitu
juga dengan perkembangan jenis media sosial yang ada. Setidaknya hingga saat
ini terdapat beberapa media sosial yang populer di kalangan masyarakat, seperti
Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, dan masih banyak lagi lainnya. Mulai dari
media sosial yang hanya dapat digunakan untuk berbagi tulisan, hingga media
sosial yang dapat membagikan suara atau video. Media sosial ini terus mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi lainnya.
Umumnya
pengguna media sosial mengakses media tersebut melalui perangkat elektronik
yang mereka miliki. Kebanyakan dari pengguna media sosial saat ini menggunakan smartphone untuk menggunakan media
sosial. Salah satu kelebihan smartphone
adalah mampu digunakan untuk beberapa media sosial. Biasanya semakin bagus
sebuah smartphone maka semakin banyak
aplikasi yang dapat digunakan. Sehingga smartphone
tersebut dapat menyimpan berbagai aplikasi media sosial yang diinginkan si
pengguna.
Dari
data yang diakses di laman wearesocial.com hingga januari 2016, Indonesia
memiliki pengguna aktif internet sebanyak 88.10 juta. Dimana pengguna aktif
media sosial sebanyak 79 juta. Hingga bulan November 2015 Facebook memiliki jumlah
pengguna global sebanyak 1,55 miliar[1]. Untuk
pengguna Twitter di Indonesia sendiri berjumlah sebanyak 50 juta orang[2].
Sedangkan pengguna aktif secara global terdapat 284 juta pengguna[3].Untuk
WhatsApp sendiri memiliki pengguna aktif 1 miliar setiap bulannya[4].
Dari
beberapa media sosial yang disebutkan di atas, mereka terus melakukan
pengembangan pada fitur-fitur yang dimiliki. Hal itu tidak lain untuk terus
menarik minat pengguna. Kebanyakan media sosial digunakan oleh kalangan remaja
dan pemuda. Tidak jarang dari mereka memiliki beberapa akun pada sebuah media
sosial yang sama.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah
1. Berapa
jumlah media sosial yang dimiliki oleh mahasiswa Antropologi 50 dan 51?
2. Seberapa
sering mahasiswa Antropologi 50 dan 51 menggunakan media sosial?
3. Seberapa
aktif mahasiswa Antropologi 50 dan 51 dalam menggunakan media sosial?
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah media sosial yang dimiliki
oleh mahasiswa Antropologi dan seberapa aktif mereka dalam menggunakannya.
Hipotesis
Peneliti
memiliki beberapa hipotesis mengenai penelitian ini diantaranya
1. Semakin
banyak media sosial yang dimiliki oleh seseorangpada perangkat smartphonenya maka semakin bagus juga smartphone yang dia miliki.
2. Pengguna
memiliki spesifikasi penggunaan dari setiap media sosial yang dimiliki.
Pembatasan
Masalah Penelitian
Pembatasan
masalah dalam penelitian ini terutama pada jenis media sosial. Media sosial
yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah media sosial yang mengutamakan
pada layanan pengiriman pesan baik berupa teks, gambar, audio dan video. Serta
media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membagikan cerita baik teks,
gambar, audio dan video –jejaring sosial-.
Studi
Pustaka
1. Media
Sosial
Social
media is best understood as a group of new kinds of online media, which share
most or all of the following characteristics: Participation, social media
encourages contributions and feedback from everyone who is interested. It blurs
the line between media and audience. Openness, most social media services are
open to feedback and participation. They encourage voting, comments and the
sharing of information. There are rarely any barriers to accessing and making
use of content – password-protected content is frowned on. Conversation,
whereas traditional media is about “broadcast” (content transmitted or
distributed to an audience) social media is better seen as a two-way
conversation. Community, social media allows communities to form quickly and
communicate effectively. Communities share common interests, such as a love of
photography, a political issue or a favourite TV show. Connectedness, Most
kinds of social media thrive on their connectedness, making use of links to
other sites, resources and people.
(Mayfield, 2008:5)
Jadi media sosial itu memiliki lima karakteristik yaitu
partisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas (kelompok) dan keterhubungan.
Dengan demikian media sosial memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan
komunikasi dengan berbagai orang.
Dalam
buku Media Sosial yang diterbitkan oleh Kementerian Perdangan RI, M Kaplan dan
Michael Haenlein mengkasifikasikan media sosialberdasarkan ciri-ciri
penggunanya. Menurut mereka media sosial dibagi menjadi enam jenis, yaitu
Pertama,
proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk dapat
mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di website tersebut,
seperti Wikipedia.
Kedua,
blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam mengungkapkan
suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai
kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.
Ketiga,
konten atau isi, di mana para user di website ini saling
membagikan konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto,
gambar, dan lain-lain seperti Youtube.
Keempat,
situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi
dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial
sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya
Facebook.
Kelima,
virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul
dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan
orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti online
game.
Keenam,
virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang
memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk
berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh
berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan
berbagai aspek kehidupan, seperti Second Life.
2. Beberapa
Media Sosial Populer
2.1.Facebook
Facebook merupakan sebuah layanan jejaring sosial
yang diluncurkan pada tahun 2004 di California, Amerika. Pada awalnya Facebook
hanya digunakan di kalangan terbatas di lingkungan kampus. Namun, hal itu
tersebar dengan luas hingga mendunia. Pada tahun 2012, Facebook memiliki
pengguna sebanyak satu miliar pengguna aktif dan setengah dari pengguna
tersebut menggunakan telepon genggam.
Sebelum menggunakan Facebook, calon pengguna harus mendaftarkan
diri terlebih dahulu. Selanjutnya pengguna dapat membuat profil pribadi
mengenai dirinya, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan,
serta menerima pemberitahuan otomatis mengenai mereka yang memperbarui
profilnya. Pengguna juga dapat bergabung dengan grup yang memiliki ketertarikan
yang sama ataupun grup-grup yang lain berdasarkan hal-hal yang mereka inginkan.
Facebook sendiri saat ini dapat diakses melalui website ataupun aplikasi pada
telepon genggam.
2.2.Twitter
Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan
mikroblog yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan
berbasis teks maksimal 140 karakter yang biasa disebut kicauan (tweet). Twitter ada sejak tahun 2006
yang didirikan oleh Jack Dorsey. Sejak munculnya Twitter telah menjadi salah
satu dari sepuluh situs paling sering dikunjungi. Sama seperti Facebook,
Twitter saat ini tidak hanya dapat diakses dari website saja tetapi juga
melalui aplikasi pada telepon genggam.
2.3.
Path
Path adalah aplikasi jejaring sosial yang hanya
dapat digunakan melalui aplikasi pada smartphone
dengan sistem operasi iOS, android dan windows. Jejaring sosial ini memungkin
pengguna untuk berbagi gambar, teks, kegiatan yang sedang mereka kerjakan
(mendengarkan lagu, menonton film atau acara TV dan membaca) dan pesan. Keutamaan
yang diberikan oleh Path adalah privasi. Sehingga mereka yang dapat melihat
atau memberikan tanggapan adalah pengguna yang telah mendapat persetujuan dari
pemilik akun.
2.4.
Instagram
Instagram is a fun and quirky way to
share your life with friends through a series of pictures. Snap a photo with
your mobile phone, then choose a filter to transform the image into a memory to
keep around forever. We're building Instagram to allow you to experience
moments in your friends' lives through pictures as they happen. We imagine a
world more connected through photos[5].
Instagram merupakan aplikasi berbagi foto yang
memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan menerapkan filter digital. Foto
yang dibagikan di Instagram juga dapat dibagikan pada jejaring sosial lainnya
yang terhubung. Pada awalnya Instagram hanya dapat digunakan dari aplikasi pada
smartphone, namun saat ini penguna
Instagram juga dapat mengakses akun yang dia miliki melalui website. Perbedaan
penggunaan melalui web dan aplikasi adalah jika melalui web pengguna hanya
dapat melihat foto-foto yang dibagikan dari akun-akun yang telah diikuti tanpa
dapat membagikan foto ke akunnya.
Salah satu keunikan dari Instagram ini adalah
foto-foto yang kita bagikan akan berbentuk bersegi seperti hasil dari kamera
Kodak Instamatic dan polaroid. Aplikasi dari Instagram ini dapat digunakan pada
operasi sistem iOS 7.0 atau yang terbaru, OS 2.2 (Froyo) ke atas dan Windows
Phone 8.
2.5.
LINE
LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan
gratis yang dapat digunakan pada berbagai platfrom seperti smartphone, tablet dan komputer. LINE difungsikan dengan
menggunakan jaringan internet sehingga pengguna LINE dapat mengirim pesan teks,
gambar, video, pesan suara, dan lain-lain. Selain itu LINE juga menyediakan
fitur timeline yang memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi dengan
pengguna lain yang saling mengikuti.
2.6.
BlackBerry Messenger
BlackBerry Messenger atau BBM adalah aplikasi
pengirim pesan singkat instan yang diperuntukan bagi pengguna perangkat
BlackBerry. Aplikasi ini mengadopsi kemampuan fitur-fitur yang populer
dikalangan pengguna smartphone. Layanan
pengirim pesan ini dibuat khusus bagi pemilik BlackBerry pada awalnya namun
sejak 23 Oktober 2013 tidak hanya pemilik BlackBerry yang dapat menggunakannya.
BlackBerry Messenger juga bisa digunakan pada perangkat iOS dan android. Cara
menggunakan BlackBerry Messenger adalah dengan menghubungkan nomor PIN yang
dimiliki pada setiap BlackBerry Messenger.
2.7.
WhatsApp
WhatsApp Messenger adalah aplikasi
pesan seluler lintas platform yang memungkinkan pengguna untuk bertukar pesan
tanpa harus membayar SMS. WhatsApp Messenger tersedia untuk iPhone, BlackBerry,
Windows Phone, Android, dan Nokia, dan benar, semua ponsel ini bisa berkirim
pesan satu sama lain! Ini dimungkinkan karena WhatsApp Messenger memakai paket
data internet yang pengguna pakai untuk mengirim email dan menjelajahi
interenet, sehingga mengirim pesan dan tetap berhubungan dengan teman-teman
tidak akan dikenakan biaya. Selain fitur dasar berkirim pesan, pengguna
WhatsApp dapat membuat grup, saling berkirim gambar, pesan video dan audio
dalam jumlah tidak terbatas[6].
WhatsApp dapat digunakan pada perangkat Apple iOS,
BlackBerry, Android, Symbian, Nokia Series 40 dan Windows Phone. Cara
menggunakan aplikasi ini adalah dengan menggunakan nomer HP sebagai PIN. Pada
aplikasi ini pengguna tidak perlu menambahkan pertemanan secara manual.
Pertemanan secara otomatis akan terdeteksi dari nomer HP yang telah tersimpan
pada smartphone pengguna. Selain itu
pada tanggal 22 Januari 2015 secara resmi WhatsApp merilis WhatsApp Web. Fitur
ini dapat digunakan pada aplikasi Chrome yang dikembangkan oleh Google.
Dibutuhkan sinkronisasi untuk membuka aku WhatsApp melalui web. Terdapat sebuah
barcode yang harus dipindai melalui WhatsApp mobile. Pemindaian ini akan secara
langsung membuka akun aplikasi WhatsApp sesuai dengan akun yang tersedia di smartphone.
Metode
Penelitian
1. Rancangan
Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian survei yang informasinya diperoleh dari responden
melalui kuesioner (Efendi 2012:3). Penelitian ini termasuk dalam penelitian
deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui fenomena penggunaan media sosial
di kalangan mahasiswa Antropologi. Terdapat tiga variabel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu varibel terpengaruh (dependent
variable), variabel pengaruh (independent
variable) dan variabel kontrol.
Variabel
Variabel
Kontrol
|
Variabel
Terpengaruh
|
Variabel
Pengaruh
|
1. Umur
|
Pengguna
Media Sosial
|
1. Macam-macam
media sosial
a. Facebook
b. Twitter
c. Path
d. Instagram
e. Line
f. WhatsApp
g. BlackBerry
Massanger (BBM)
h. .
. . (media sosial lain yang belum disebutkan)
|
2. Merk
smartphone
|
|
3. Jenis-jenis
smartphone
a. Symbian
b. Android
c. iOS
d. Blackberry
e. Windows
Phone
f. Lainnya
|
3. Kebiasaan
penggunaan smartphone
|
|
4. Jumlah
media sosial
a. ≤
2
b. 2-3
c. 3-4
d. 4-5
e. ≥
5
|
4. Jumlah
kepemilikan smartphone
|
|
5. Penggunaan
media sosial
a. Pertemanan
b. Mencari
informasi
c. Keorganisasian
d. Bisnis
e. Hiburan
f. Lainnya
|
2. Populasi
dan Sampel
Populasi
merupakan keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Dimana
jumlah keseluruhan mahasiswa Antropologi Budaya UGM angkatan 50 terdapat
sebanyak 35 orang. Sedangkan mahasiswa Antropologi Budaya UGM angkatan 51
terdapat sebanyak 50 orang. Maka jumlah keseluruhan populasi adalah 85 orang.
Berdasarkan
jumlah populasi tersebut maka penentuan sampel dilakukan secara probabilitas
menggunakan pengambilan sampel acak. Penghitungan jumlah sampel dilakukan
dengan cara yang dikenalkan oleh Krejcie dan Morgan (1970 via Efendi 2012:174)
melalui sebuah penghitungan yang kemudian hasilnya dibual Tabel Morgan. Dari
tabel tersebut maka akan diketahui jumlah sampel yang akan digunakan. Dengan
jumlah populasi sebanyak 85 orang maka sampel yang diperlukan sebanyak 70
orang.
|
3. Teknik
Pengumpulan data
a. Metode
kuesioner
b. Metode
Observasi
c. Metode
wawancara
d. Metode
Dokumentasi
4. Metode
analisis data
Proses analisis data dilakukan setelah
semua data terkumpul. Selanjutnya dilakukan pengecekan kelengkapan data yang
dilanjutkan dengan pengkodean dan selanjutnya dengan penyerdehanaan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam hal ini
statistik sangatlah penting guna penyederhanaan data dan lebih mudah untuk
dipahami. Selain itu statistik juga dapat digunakan oleh peneliti untuk
membandikan antara data yang diperoleh dan hasil yang terjadi secara kebetulan
sehingga memungkikan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang diamaiti
memang terjadi karena adanya hubungan antar variabel-variabel yang diteliti
atau hanya terjadi secara kebetulan.
Daftar
pustaka
Efendi, Sofyan dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi.
Jakarta: LP3ES
Mayfield,
Antony. 2008. What Is Social Media.
iCrossing:UK. Diunduh dari laman http://www.icrossing.com/uk/sites/default/files_uk/insight_pdf_files/What%20is%20Social%20Media_iCrossing_ebook.pdf.
pada 6 Maret 2016. 19:54.
Tim
Pusat Humas Kementerian Perdangan RI. 2014. Panduan
Optimalisasi Media Sosial. Jakarta: Pusat hubungan Masyarakat.Diunduh dari
lamanhttp://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/01/15/buku-media-sosial-kementerian-perdagangan-id0-1421300830.pdf.pada
6 Maret 2016. 20:34
Daftar
Laman
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/11/151105_majalah_pemakai_facebook diakses pada Minggu 28 Februari 2016 pukul 19:55
https://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry_Messenger
diakses pada Minggu 6 Maret 2016, pukul 11:28 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram
diakses pada Minggu 6 Maret 2016, pukul 11:15 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Path_(jejaring_sosial) diakses pada Minggu 6 Maret 2016, pukul 20:09
WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/WhatsApp#Whatsapp_Berbasis_Web_untuk_Komputer
diakses pada Minggu 6 Maret 2016, pukul 10:30 WIB
https://www.instagram.com/about/faq/
diakses pada Minggu 6 Maret 2016, pukul 10:20 WIB
http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/16465417/pengguna.twitter.di.indonesia.capai.50.juta diakses pada Minggu 28 Februari 2016 pukul 19:56
http://thepresidentpostindonesia.com/2016/02/02/whatsapp-tembus-1-milliar-pengguna-aktif
diakses pada Minggu 28 Februari 2016 pukul 19:58
https://www.whatsapp.com/?l=id
diakses pada minggu 6 Maret 2016, pukul 10:41 WIB
[1]
Sumber http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/11/151105_majalah_pemakai_facebook
[2]
Hingga maret 2015. Sumber http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/16465417/pengguna.twitter.di.indonesia.capai.50.juta
[3]
Data pada Desember 2014. Sumber http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/16465417/pengguna.twitter.di.indonesia.capai.50.juta
[4] Sumber http://thepresidentpostindonesia.com/2016/02/02/whatsapptembus1milliarpenggunaaktif
Komentar