Review ‘Elite’ Young Muslims In Britain: From Transnational To Global Politics

Oleh : Immas Putri A


Penulis : June Edmunds

Inggris sebagai salah satu negara dengan angka pendatang yang tinggi dari wilayah lain telah menjadikan negara ini sebagai salah satu wilayah transnational. Tidak sedikit para pendatang yang berasal dari Asia Selatan, Asia Barat ataupun Afrika. Dengan banyaknya pendatang yang ada membuat negara ini mendapat pengaruh dari budaya para pendatang. Salah satunya adalah agama yaitu Islam. Di Inggris Islam merupakan agama minoritas dan seringkali dipandang sebagai agama yang membuat kerusuhan, teror dan berbagai hal terkait ketidak amanan.
Hal itu diperparah dengan adanya beberapa serangan yang mengatas namakan Islam. Seperti serangan 11 September di Amerika, kerusuhan di Oldham, dan berbagai isu lain yang ada di Timur Tengah. Kaum Islam yang mayoritas pendatang di Inggris dan menjadi kelompok minor seringkali mendapat diskriminasi dari masyarakat lain. Oleh karenanya, orang-orang Islam yang menjadi generasi kedua para perantau mencoba untuk memperkenalkan sisi lain Islam yang lebih damai.
Jika pada generasi pertama mereka masih memiliki ikatan yang kuat dengan daerah asalnya dengan ditandai masih diikutinya perkembangan politik, komunikasi dengan keluarga yang ditinggal, serta masih dilakukannya ritual keagamaan yang sama seperti di daerah asal. Maka pada generasi kedua ini mereka memiliki keinginan untuk menampik isu-isu yang ada di masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan kritis dalam menanggapi isu-isu global yang ada. Bagi generasi kedua, isu kemanusian menjadi salah satu hal yang harus ditangani secara bersama tanpa memandang suku, ras, dan yang terpenting agama.
Bagi mereka semua agama membawa kedamaian serta tidak selayaknya adanya diskriminasi antar umat. Pada generasi kedua arah pandangan mereka tidak hanya mengenai agama saja tetapi juga terkait dengan politik. Ada beberapa yang telah memilih untuk tidak mengikuti berkembangan politik negara asal orantuanya. Hal itu seringkali dilatar belakangi ketidak sukaannya dengan cara pemimpin yang menurut mereka terlalu sekuler.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas