Tradisi Qurban

Oleh : Immas Putri A  
 
Kurban merupakan salah satu perintah agama yang sunah muakkad dilakukan oleh setiap muslim bila ktelah mampu. Hewan yang digunakan untuk qurban adalah sapi atau kambing. Tidak sembarang hewan sapi atau kambing dapat dijadikan qurban. Kambing yang baik adalah kambing yang telah memasuki usia dua tahun atau telah berganti gigi dan jangan terlalu tua, karena itu dapat membuat dagingnya alot. Untuk sapi sebaiknya yang telah memasuki usia tiga tahun. Seekor sapi dapat digunakan untuk qurban sejumlah tujuh orang.
Terdapat lima syarat untuk hewan yang akan digunakan untuk qurban yaitu, merupakan hewan ternak, telah memenuhi umur, tidak cacat, disembelih pada waktunya, dan merupakan hewan milik pribadi. Sedangkan untuk tata cara penyembelihan ada beberapa tahap. Pertama, alat-alat yang digunakan untuk menyembelih tidak boleh terbuat dari gigi dan kuku. Kedua, saat menyembelih disyariatkan untuk menyebut nama Allah SWT. Ketiga, menggunakan pisau yang tajam, keempat menyembelih dengan cepat dan cekatan. Hal ini dilakukan agar hewannya tidak tersiksa dan tersakiti. Ketika menajamkan pisau dianjurkan tidak dilakukan didepan hewan yang akan disembelih.
Kelima, menghadapkan hewan qurban kearah kiblat. Dimana kiblat merupakan arah bagi keinginan untuk taat kepada Allah. Keenam, disyariatkan untuk membaringkan hewan qurban disisi kirinya orang yang menyembelih, karena hal itu lebih memudahkan dalam memegang pisau dengan tangan kanannya dan memegang kepala hewan qurban dengan tangan kirinya. Ketujuh, mengiring hewan qurban ke tempat penyembelihan dengan tenang. Kedelapan, tidak diperkenankan berlebihan dalam menyembelih. Dilarang memisahkan kepala hewan dari badanya setelah menyembelih padahal belum benar-benar dingin. Termasuk menguliti saat tubuhnya belum benar-benar dingin. Kesembilan, menyembelih dengan memmotong dua urat tebal yang meliputi tenggororkan. Itu dilakukan untuk memancarkan darah hewan qurban setelah dua urat tersebut terputus. Selain itu, pemutusan urat hewan juga mempercepat kematian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Formalis dan Substantif dalam Antropologi Ekonomi

Analisis Tema, Alur, dan Karakter Dalam Novel Perahu Kertas